Oleh: Yusnita H
Perjalanan kali ini adalah salah satu yang berkesan bagi saya. Biasanya menjelajahi alam hanya ke pantai atau sungai, kali ini saya menaiki gunung. Namun, ini bukan sekadar pendakian biasa, melainkan bagian dari kegiatan konservasi bertajuk “ShaLink Road to Basic Environment Training (BET) 2024” yang merupakan sebuah langkah konkret untuk menjaga kelestarian lingkungan. Selain melakukan pendakian, kami juga melakukan brand audit sampah dan penanaman berbagai pohon di Gunung Andong. Seperti yang kita ketahui, sampah yang ditinggalkan di Gunung Andong atau gunung-gunung lainnya tentu akan merusak ekosistem lingkungan dan meninggalkan dampak negatif bagi alam. Oleh karena itu, melalui brand audit sampah, data penting mengenai jenis sampah yang mencemari lingkungan dapat diperoleh untuk langkah pengelolaan lebih lanjut. Dengan melakukan brand audit sampah dan menanam berbagai pohon, diharapkan dapat membantu melestarikan ekosistem di gunung ini.
Sebagai pemula, selain merasa excited namun juga sedikit khawatir karena ini kali pertama bagi saya. Kegiatan ini dilakukan pada 18-19 Januari 2025. Setelah semua persiapan selesai, kegiatan ini dimulai pada pagi hari menuju basecamp Gunung Andong. Meskipun sempat hujan saat perjalanan, suasana cerah berkabut menyambut di basecamp. Setelah istirahat dan persiapan singkat, pendakian dimulai sekitar pukul 14.45 WIB. Jalur pendakian dibagi menjadi dua kelompok, dengan masing-masing kelompok bertugas menanam pohon di sepanjang jalur yang dilewati. Saya beserta teman-teman di kelompok yang sama melewati jalur pendakian sawit. Langkah demi langkah di jalur pendakian sawit diiringi dengan kegiatan menanam pohon di titik-titik yang telah ditentukan. Setiap beberapa puluh meter, kami berhenti sejenak untuk menanam pohon yang dibawa. Pohon – pohon kecil yang ditanam dengan penuh harapan ini ditanam bukan hanya dengan tangan, tetapi dengan doa dan asa, agar kelak menjadi penjaga yang teguh, melindungi ekosistem Gunung Andong dari waktu ke waktu agar dapat berperan dalam menjaga keseimbangan alam di Gunung Andong.
Pada pukul 15.50 WIB, langkah kami tiba di pos 1. Di sekitar pos ini, tiga pohon lagi turut ditanam. Sembari beberapa orang menanam, kami duduk sejenak untuk beristirahat di pos 1. Setelah cukup beristirahat, perjalanan dilanjutkan menuju pos berikutnya. Pada pukul 16.20 WIB, kami tiba di pos 2. Pos ini menjadi tempat kami kembali melepas lelah dan beristirahat sejenak. Pukul 17.15 WIB, kami sampai di mata air. Mata air ini mengalir dengan tenang, menawarkan kesegaran yang tiada tara. Di sini, kami berhenti lebih lama, mengisi botol-botol air sambil beristirahat. Aliran air itu mengingatkan bahwa kehidupan selalu dimulai dari hal sederhana. Sumber air ini adalah nadi bagi ekosistem di sekitarnya.
Kami melanjutkan perjalanan ke puncak dan pada pukul 17.50 WIB kami sampai di puncak makam. Tempat ini, sunyi dan menyambut kami dengan panorama senja yang begitu indah. Sejenak kami berhenti, berdiskusi, dan merencanakan lokasi untuk mendirikan tenda. Beberapa teman naik ke atas untuk berkomunikasi dengan kelompok lainnya. Setelah sepakat, tenda-tenda pun didirikan di puncak atas. Pada malam hari, kami juga bermain ABC lima dasar dan makan malam bersama. Setelah makan malam usai, beberapa dari kami melanjutkan obrolan santai. Ada yang memilih berbaring di dalam tenda, mengistirahatkan tubuh di antara hembusan udara dingin. Malam itu berlalu dengan tenang, penuh harapan, dan rasa syukur yang tulus pada alam.
Pagi 19 Januari datang dengan perlahan, membawa suasana yang dingin dan berkabut. Beberapa dari kami memutuskan untuk summit menuju puncak dan sempat mengabadikan beberapa foto. Setelah cukup menikmati pagi di puncak Andong, kami kembali ke tenda dan sarapan bersama. Setelah itu, kami mulai membereskan dan membersihkan lingkungan tempat kami bermalam, mengemasi tenda, carrier, ataupun barang bawaan lain. Sebelum turun, kami juga memastikan bahwa tidak ada sampah yang tertinggal, karena alam harus tetap murni seperti saat kami pertama kali tiba. Kegiatan kecil ini terasa seperti janji kepada bumi, bahwa setiap langkah kami disini tidak akan meninggalkan luka.
Perjalanan turun dimulai melalui jalur Pendem. Beban di pundak terasa lebih ringan, tidak hanya karena barang bawaan yang berkurang, tetapi juga karena hati yang penuh dengan pengalaman berharga. Kami sempat berhenti sejenak di Puncak Alap-alap. Selain menikmati pemandangan, kami juga mengabadikan momen bersama. Sekitar pukul 11.30 WIB, kami tiba kembali di basecamp yang menandakan bahwa perjalanan ini telah berakhir. Perjalanan “ShaLink Road to Basic Environment Training (BET) 2024” ini adalah pengalaman yang berkesan bagi saya. Terima kasih kepada semua teman-teman yang telah berbagi pengalaman dan ilmu selama perjalanan ini. Tidak hanya pengalaman pertama mendaki gunung, tetapi juga belajar lebih menghargai, bertanggung jawab, dan turut serta menjaga kelestarian alam.
Leave a Reply